DENPASAR, LDII – Dua orang pengurus DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Tabanan mengikuti acara pelatihan dasar jurnalistik yang digelar DPW LDII Bali, Sabtu (20/2/2021). Dua orang itu adalah Deddy Wawan Setiawan dan Fachrul Adhy Zakaria.
Wawan adalah sekretaris, sedangkan Zakaria ialah koordiantor bidang Komunikasi Informatika dan Media (KIM). Kehadiran dua peserta dari Tabanan ini cukup unik lantaran perpaduan generasi-X (kelahiran 1966-1976) dan generasi-Z (kelahiran 1995-2012).

Wawan berusia 44 tahun, sementara Zaka berumur 25 tahun. Meski secara usia terpaut 19 tahun, mereka tampak sangat kompak. Wawan dan Zakaria terlihat antusias menyimak materi yang disampaikan Fachrizal Wicaksono. Wawan pun merasa mendapat ilmu baru yang belum pernah didapat sebelumnya.
“Kegaiatannya asyik, pematerinya juga humble (rendah hati), dan mudah dimengerti. Perlu ada materi lanjutan,” ujar Wawan.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Bali Olih Solihat Karso mengatakan, banyaknya kegiatan terutama kegiatan sosial di DPD LDII kabupaten/kota perlu dipublikasikan pada masyarakat luas. Untuk mewujudkan itu pengurus DPD perlu dilatih jurnalistik.
“Melalui pelatihan jurnalistik ini kami ingin publikasi kegiatan LDII di DPD bisa diketahui masyarakat luas. Berita yang ditulis menggunakan bahasa yang sederhana tapi mengena,” tutur Olih.
Olih berharap setelah mengikuti latihan, peserta bisa aktif menulis kegiatan di daerahnya masing-masing. Selain untuk laporan kegiatan internal, berita tersebut juga sebagai wadah koreksi masyarakat umum dan ormas lain kepada LDII.
“Kalau kegiatan kita mendapat apresiasi positif, maka akan dilanjutkan. Kalau dinilai kurang, maka akan kami koreksi,” tegas Olih.
Wicak: Perlu Jam Terbang

Pelatihan jurnalistik ini terasa istimewa karena diisi Fachrizal Wicaksono, senior news editor di perusahaan lembaga riset swasta Sciograf.
Pria yang akrab disapa Wicak ini memaparkan materi dasar-dasar jurnalistik. Mulai dari memilih peristiwa yang layak diberitakan, menulis struktur berita, memilih angle atau sudut pandang berita, hingga cara mengangkat judul yang menarik.
“Jurnalis itu profesi mulia. Tulisan kita bisa memberikan informasi pada orang banyak. Kalau informasi itu bermanfaat, maka bisa menjadi amal jariah,” tuturnya.
Peserta pun terlihat sangat antusias. Hal itu bisa dilihat dari sesi tanya jawab dan praktik menulis berita. “Untuk menjadi kreatif perlu jam terbang,” kata ayah satu anak ini.
Dari Ujung Barat dan Timur Bali

Yang menarik, peserta yang hadir datang dari ujung barat hingga ujung timur Pulau Bali. Ujung Barat Pulau Bali yaitu Kabupaten Jembrana yang jaraknya 100 kilometer lebih dari Kota Denpasar.
Sedangkan ujung timur Bali adalah Kabupaten Karangasem yang jaraknya 70 kilometer dari Denpasar. Hujan yang turun sepagian tak menyurutkan niat para peserta.
“Saya ikut pelatihan jurnalistik karena ingin belajar menulis berita. Hujan saya terobos biar bisa ikut acara ini,” kata Trio Setiawan, sekretaris DPD LDII Jembrana. (KIM)