Kunjungi Tempat Pengolahan Sampah Plastik Jadi BBM Milik Warga LDII, Ini Pesan Kepala Kemenag Tabanan

Kunjungi Tempat Pengolahan Sampah Plastik Jadi BBM Milik Warga LDII, Ini Pesan Kepala Kemenag Tabanan

TURUNG LANGSUNG: Kepala Kemenag Tabanan Komang Giri Yasa (kiri) dan Kasi Bimas Islam H. Prawoto (tengah) saat mengunjungi tempat pengolahan sampah plastik jadi BBM milik warga LDII Tabanan.

Tabanan – Menindaklanjuti hasil audiensi, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tabanan Komang Giri Yasa mengunjungi tempat pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) milik warga LDII Tabanan di Jalan Majapahit, Gang Permata Sari, Tabanan, Rabu (26/2/2025) siang.

Giri didampingi Kasi Bimas Islam H. Prawoto. Satu jam lebih Giri melihat Imam Kambali memproses aneka sampah plastik menjadi BBM. Diawali dari memasukkan sampah ke dalam tungku kotak berukuran sekitar 1 meter, dilanjutkan pembakaran tungku menggunakan sampah kayu, lalu sampah yang terbakar melalui proses pirolisis hingga menjadi menetes menghasilkan BBM.

”Ada tiga jenis cairan yang bisa dihasilkan dari sampah plastik ini, yaitu minyak tanah, solar, dan bensin yang kadarnya mendekati pertalite,” jelas Kambali.

Ayah lima anak itu mengungkapkan, semua alat yang digunakan adalah hasil rangkaiannya sendiri dengan biaya mandiri. Ia menciptakan alat itu dari proses belajar trial and error atau gagal coba lagi.

”Tujuan kami semata ingin membantu mengurangi pencemaran lingkungan dari sampah plastik. Kalaupun nanti misalnya ada nilai ekonomi, itu bonusnya,” tukasnya.

Menanggapi hal itu, Giri mengaku salut dengan usaha Kambali dan LDII Tabanan. Pria asal Buleleng itu mengatakan, perlu dukungan pemerintah agar upaya nyata ini bisa berkembang.

”Saya yakin pantai-pantai itu akan bersih dari sampah, kalau dari sumbernya sampah sudah dipilah lalu diproses seperti ini. Ini sungguh luar biasa,” ujar Giri.

Ia berharap Kambali terus konsisten mengembangkan penelitiannya. Giri akan mencoba membawa hasil penelitian Kambali ke instansi terkait di Pemkab Tabanan agar mendapat perhatian.

”Saya salut, Ustaz Kambali tidak kuliah, tapi bisa menciptakan alat seperti ini. Salah satu tujuan beragama itu adalah bermanfaat untuk lingkungan. Pesan saya, tetap semangat dan lanjutkan,” pungkasnya. (mau)

Informasi